Image dari babyclipart.net

Sepertinya ada yang salah dengan cara berpikir orang-orang belakangan ini. Salah satunya waktu lihat iklan tayangan proses persalinan artis yang akan disiarkan di salah satu TV swasta. Mencoba nggak berpikiran buruk, namun apa daya sulit yaa :p I mean, really?? Saya bahkan masih ingat betapa saya sangat menolak dikunjungi sehari setelah melahirkan. Bahkan seminggu setelah lahiran, saya masih merasa malas bertemu orang banyak. Lha, ini diliput pas proses bersalinnya!

Waktu dokter memvonis saya untuk operasi saja di UK 39 minggu, semua orang yang memang bersinergi dengan saya menyuruh untuk “masuk gua”. Ya, istilah itu saya dapat dari orang-orang di balik terkabulnya persalinan indah yang saya alami. “Masuk gua” ala saya simpel aja, kok. Sholat, minta izin ke Yang Punya Hidup ini untuk dimudahkan proses bertemu dengan Ainun. Lalu saya akan rebahan miring kiri, pasang headset yang mengalun suara merdu Ibu Lanny Kuswandi dan Bidan Yesie “mengajak” relaksasi, sampai tertidur. Sebegitu spesial momen melahirkan bagi saya sampai-sampai banyak sahabat yang malah tidak saya beri kabar. Bukan soal jahat atau apalah. Tapi serius ya, momen itu seperti lingkaran berisi ingatan-ingatan masa hamil yang menyenangkan, bertemu orang-orang yang baiknya kayak malaikat, hingga melihat dengan langsung si bayi meluncur keluar kemudian ada di dekapan. Sungguh sulit keluar dari lingkaran itu, saat itu ya. Entah ada yang paham atau nggak apa yang saya rasakan. Nggak berharap ada yang langsung paham tanpa mengalami, sih.

Balik ke siaran langsung proses persalinan si artis. I feel sorry for the baby. Dia berhak untuk punya momen berdua saja dengan si Ibu. Merasakan pertama kali sentuhan kulit sang ibu. Begitupula si Ibu, pertama kali menatap mata buah hati yang selama 10 bulan hanya bisa ia rasakan dalam perutnya, menyaksikan bibirnya pertama kali mencari sumber makanan yang akan ia terima eksklusif selama 6 bulan. Duh, saya berkaca-kaca nulisnya, nih. Iya, memang sebegitu besar emosi yang sewajarnya dirasakan Ibu saat persalinan. That’s why saya heran luar biasa kalau ada Ibu yang mau momen itu dirampas dari mereka. Buuutt, who am i judging, rite? I’m just an ordinary mom with an extraordinary love 🙂

Semoga Ibu-ibu di seluruh Indonesia yang menonton itu bisa lebih bijak menilai. Semoga nggak ada lagi Ibu-ibu yang begitu kelakuannya. Artis atau bukan, kita ini wanita yang punya kewajiban belajar mendengar, melihat, dan merasakan apa yang diinginkan bayi-bayi kita. Jangan sampai berpikir terbalik 🙂

Leave a comment

Trending